Busmetik SUPM Tegal Berpotensi Jadi Aquabiss Centre Tegal dan Sekitarnya
Tegal, 9 Oktober 2014,
Keberhasilan budidaya udang vannmei (litopenaeus vannamei) pada Busmetik SUPM Tegal, rupanya telah
tercium para petani udang di wilayah Tegal dan sekitarnya. Beberapa di antara
mereka, kini intens mencari informasi
tentang busmetik. Makanya, pada acara penebaran benur vannamei kedua di
Busmetik SUPM Tegal, beberapa petani tambak itu diundang. Inilah yang membuat
SUPM Tegal mulai mengembangkan Busmetik ini sebagai aquabiss centre.
Untuk kali kedua SUPM Tegal menebar benur vannamei di kolam Busmetik
yang sejak April lalu telah dikembangkannya. Penebaran ini dilakukan pada 9
Oktober lalu oleh Kabid. Penyelenggaraan Program BPSDM KP, Goenaryo, A.P, M.Si. didampingi kepala SUPM Tegal, Anasri, A.Pi,
M.Si, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tegal dan Kepala BPPP
Tegal, Heri Setyadi, M.Si. Penebaran pertama, yang dilakukan pada 14 Juni lalu
oleh kepala BPSDM KP, Dr. Suseno Sukoyono telah dipanen dengan hasil yang baik.
Dalam usia 82 hari, sudah mampu panen sebanyak 2, 012 ton dengan kondisi udang
yang bagus size 65.
Keberhasilan panen pertama itulah yang membuat seluruh guru dan siswa
di program keahlian TBP SUPM lebih serius lagi menangani busmetiknya. Sebab,
menangani udang vannamei pada Busmetik memang butuh perhatian ekstra.
“Menangani udang vannamei
seperti merawat bayi. Kami harus menangani dengan baik dan harus berhasil
dengan baik. Kalau berhasil, tentu kami akan bangga dengan hasil kerja kami,”
ujar Rima Ramadhantie siswa 2 TBP anak petambak asal Kabupaten Tasik yang
bertindak sebagai wakil Ketua Tambak.
Busmetik yang menjadi program andalan pada teaching factory (tefa) budidaya SUPM Tegal ini, kini juga mulai
diarahkan menjadi pusat pengembangan informasi busmetik di wilayah Tegal dan
sekitarnya. Pada acara penebaran benur
kedua itu, hadir pula para petani tambak dari desa Kajongan, Muarareja, dan
Randusanga. Mereka merasa tertarik dan senang mendapat kesempatan mencari
informasi busmetik.
“Saya senang dan berterima kasih pada SUPM sudah memanggil saya. Saya
dapat ilmu banyak dari sini. Juga soal mesin penggerak kincir yang bisa
mengubah listrik 3 pas menjadi 1 pas,” kata Waluyo (52) petambak Desa Kajongan,
Kabupaten Brebes.
Waluyo menyampaikan juga keinginan untuk memesan mesin itu. Menurut
Eddy Mustono, S.St.Pi selaku penanggung jawab sarana mesin busmetik, mesin itu
sudah siap memasuki pasaran. Bila ada pihak yang memesan, sudah bisa
diproduksi.
“Mesin ini bisa menghemat 50 persen biaya solar yang dibutuhkan,” ujar
Edi yang mematok harga Rp 2 juta untuk 1 unit mesin, pemasangan, dan ongkos
kirim.
Menanggapi perkembangan busmetik, Kepala SUPM Tegal menyampaikan
keinginannya lebih serius lagi menjadikan busmetik ini sebagai pusat informasi
dan aquabiss centre di wilayah Tegal
dan sekitarnya.
“Saya dengan teman-teman di prgram keahlian Budidaya sudah melakukan
langkah-langkah dengan ada komunikasi dengan para petambak. Nantinya, kita akan
membuat busmetik kita ini sebagai pusat informasi bagi para petambak untuk
belajar dan melakukan bisnis udang di wilayah kota Tegal ini,” ujar Anasri,
A.Pi, M.Si.
potensi yang sangat bagus
ReplyDelete