Begini Caranya, Biar Siswa Enggan Bolos Lagi
Dalam pendidikan, sudah tak
zamannya lagi menghukum siswa dengan kekerasan. Apapun alasannya. Namun memberi
hukuman yang wajar dan ”kreatif” bagi siswa yang melanggar aturan masih dipandang
perlu. Apalah jadinya, bila terjadi pembiaran pada siswa yang tak mematuhi
aturan. Tentu bukan hal yang dibenarkan pula bukan?
Untuk itulah, sejak awal bulan
yang lalu hukuman mengenakan rompi yang bertuliskan “Dalam Pembinaan” di
punggungnya, kembali diberlakukan di SUPM Tegal. Bentuk hukuman ini sebenarnya
sudah beberapa tahun yang lalu dilakukan. Namun, entah karena apa, hukuman
bentuk itu sempat berhenti. Kali ini, rompi hukuman itu dikenakan kepada tujuh
siswa kelas II yang diketahui sering membolos.
Di kalangan siswa, walaupun
hukuman itu mudah dilakukan, namun sangat “ditakuti”. Mereka kebanyakan
mengatakan merasa malu, bila setiap hari harus mengenakan rompi hukuman.
Apalagi bagi siswa putri.
“Oh my god! Amit-amit deh,
Pak. Jangan sampe kena hukuman itu. Enggak
kebayang malunya kaya apa,” ujar Rofiyana Intan siswi kelas II TPHP.
Hukuman mengenakan rompi
bertuliskan “Dalam Pembinaan”, menurut beberapa siswa, memang cukup membuat
mereka “malu”. Namun, setelah kebijakan ini dikenakan pada siswa, menurut Waka
II Bagian Kesiswaan tingkat pelanggaran siswa menjadi menurun.
“Mereka akan pikir-pikir kalau
mau mbolos atau sembunyi tak masuk
kelas,” ujar Kuswanto, S.P, selaku Waka II Bagian Kesiswaan.
No comments:
Post a Comment